Bandung, Berantastipikor.co.id – Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia menggelar acara Halal Bihalal dan Rapat Koordinasi di Aula Timur Gedung Sate, Bandung,Minggu, ( 16/6/2024).
Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, perwakilan paguron, dan pengurus daerah dari seluruh Jawa Barat, dengan mengusung tema:
“Peran Serta Pendekar Dalam Menghadapi Dinamika Sosial dan Budaya, Menuju Indonesia Emas 2024″.
Para tamu mulai memadati Aula Gedung Sate sejak pagi hari. Di antara mereka tampak tokoh Sunda Abah Alam, seniman Kang Acil Bimbo, Ketua Forum Ormas Jabar Hendra Mulyana, SH, tokoh masyarakat sekaligus pengusaha H. Aziez Rismaya Mahfud, serta sejumlah politisi. Hadir pula perwakilan dari DPRD Jabar, H. Mamat Rahmat Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, dan Erwin anggota DPRD Kota Bandung. Dari unsur pemerintahan, hadir perwakilan PJ Gubernur, Bapak Gilang dari Disorda Jabar dan Bapak Dani dari Kesbangpol Jabar.
Ketua Panitia, Suhu Ahmed, yang juga Sekretaris Jenderal Perkumpulan Pendekar, menjelaskan bahwa perkumpulan ini menjadi wadah bagi para tokoh dari berbagai paguron di Jawa Barat untuk berkumpul, bersatu, dan memberikan kontribusi pemikiran demi kemaslahatan bersama.
“Sejarah mencatat banyak peran serta pendekar dalam perjuangan mengusir penjajah dan memerdekakan bangsa, hingga kita bisa menikmati suasana kemerdekaan saat ini,” ujar Suhu Ahmed dalam sambutannya.
Ia menambahkan, peran para pendekar saat ini sangat dibutuhkan dalam mengisi dan mengawal pembangunan bangsa, serta mempertahankan seni budaya pencak silat.
Ketua Umum Perkumpulan Pendekar, Mohammad Arifin atau Abah Pipin, menyampaikan komitmennya dalam mempersatukan paguron dan semua aliran pencak silat di Indonesia.
“Sejak kembali dari Amerika Serikat sebagai duta budaya memperkenalkan pencak silat di komunitas Barat, saya prihatin melihat perkembangan pencak silat di tanah air yang seolah terpinggirkan,” ujar Abah Pipin.
Minimnya peran pemerintah dalam mengembangkan seni budaya pencak silat serta rendahnya kepedulian terhadap seni budaya, mendorong pendirian Yayasan Bhakti Pendekar Pencak Silat Indonesia.
“Alhamdulillah, atas ikhtiar bersama, para pejuang kebudayaan bisa bersatu dalam wadah Perkumpulan Pendekar untuk terus menyuarakan pentingnya merawat seni budaya bangsa. Melalui gerakan sosial dan membangun kesadaran nasional, kita menjaga tradisi dan nilai-nilai Pencak Silat di masyarakat,” pungkasnya.
( Tim/ Red )