Buol, Berantastipikor.co.id – Upaya dalam rangka meningkatkan kapasitas para Kader Posyandu Pemerintah Desa (Pemdes) Ngune Kecamatan Lakea Kabupaten Buol Prov Sulteng mengelar kegiatan Bimbingan Tehnis (Bimtek) bertempat di Kantor Desa Selasa 6/7/2024.
Kegiatan tersebut di pimpin langsung oleh Kepala Desa Ngune Sirajudin Taim di dampingi Sekertaris Desa (Sekdes) Bahrun S.sos bersama beberapa Aparat Desa serta para Kader Posyandu dan menghadirkan Pemateri dari Kemedes yang di wakili Kordinator Pendamping Desa tingkat Kecamatan Lakea Ayu SE.
Menurut Sirajudin Taim dalam sambutannya kegiatan Bimtek bertujuan untuk memeberikan pemaparan secara detail Tugas Pokok Dan Fungsi (Tupoksi) bagi para pengurus posiyandu agar tidak salah dalam penerapan pelayanan di tengah tengah masuarakat sehingga kita dari pemerintah mengelar kegiatan Bimtek ini.
“Iya pak bimtek ini selain kita merujuk dari Perda intinya agar kader kader posyandu kita bisa menerapkan Tupoksi dan memahami poin per poin dari materi yang di terima dari pemateri,”Jelas Sirajudin.
Lajutnya, selaku pemerintah desa berharap agar setiap kader akan fokus untuk menyimak pemaparan dari pemateri serta mampu mengaplikasikannya di dalam pelayanan Posyandu.
“Saya tegaskan agar setiap kader harus memanfaatkan Bimtek ini untuk menciptakan pelayanan Posyandu yang prima kedepannya, karena Tahun ini untuk anggaran posyandu kita Anggarkan sebesar kurang lebih Rp. 30.000.000 JT nanti tahun depan kita lihat sejah mana kinerja kader kader bisa jadi tahun 2025 kita akan tambah besaran anggarannya,”Ujar Sirajudin mengahiri sabutannya.
Dalam pemaparan materi Kordinator Pendamping Desa Kecamata Lakea Ayu SE, menegaskan dalam tugas dan fungsi dari kader Posyandu itu ada beberapa poin yang harus di ketahu diantaranya penyuluhan yang dibutuhkan, mengundang dan menggerakkan masyarakat, melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas di antara kader posyandu, baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan.
”Tugas kader posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan lima meja yakni menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas, membudayakan norma keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKBS), meningkatkan peran masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB, serta sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, ketahanan keluarga, dan ekonomi keluarga sejahtera,”Beber Ayu dalam pemaparan materinya.
Lebih Jauh,Dia berpesan agar para kader selalu membangun koordinasi jika nantinya dalam melaksanakan penerapan mengalami kebingungan atu kebuntuan kami selaku kordinator pendamping selalu siap untuk dimintai penjelesan nantinya.
“Untuk para kader jika nanti dalam menerapkan masih bingung tidak perlu sungkan untuk konsultasi ke kami karena kami nerkewajiban memberikan bimbingan dalam pelaksanaan Posyandu itu sendiri,”Pungkas Ayu.