Ketua Umum Generasi Muda Konghucu ( GEMAKU ) Kepemimpinan Kementerian Agama Diakui dan Diapresiasi dari Lembaga Publik

banner 728x250

Jakarta, Berantastipikor.co.id – 18 pimpinan organisasi masyarakat lintas agama pada Senin (07/10/2024) mendatangi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan. Rencananya mereka akan menyerahkan surat dukungan terhadap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) agar masuk dalam susunan kabinet Prabowo-Gibran.

“Hari ini delapan belas ormas keagamaan bersilaturahmi dengan Presiden terpilih H. Prabowo Subianto sekaligus menyampaikan aspirasi kami, yaitu dukungan untuk Gus Yaqut masuk Kabinet Prabowo-Gibran.” ujar Kristan, Ketua Umum Generasi Muda Khonghucu (GEMAKU) dalam keterangannya di Jakarta, Senin (07/10/2024).

Delapan belas ormas lintas agama ini menilai selama memimpin Kementerian Agama Republik Indonesia, Gus Yaqut mampu menjaga harmoni dan memberi kepastian kebebasan menjalankan ibadah bagi umat beragama.

“Gus Yaqut berdiri diatas semua agama dan menjadi pengayom bagi semua umat beragama, bukan hanya islam. Pembelaan Gus Yaqut kepada saudara kita yang minoritas untuk bisa beribadah dengan tenang pantas diapresiasi.” ujar Sanusi, Ketua Umum Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI) yang ikut serta dalam rombongan.

Hal lain yang menjadiv alasan delapan belas ormas lintas agama ini mendukung Gus Yaqut agar kembali memangku jabatan menteri adalah sikap konsisten Gus Yaqut dalam melawan semua usaha kelompok intoleran yang mengatasnamakan agama yang bertujuan merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila.

Sebagai tokoh muda Nahdlatul Ulama Gus Yaqut menjadi Panglima dan berdiri digaris depan melawan kelompok-kelompok intoleran *dimana beliau selalu komit mengawal ke-Indonesiaan*

“Selain itu, Gus Yaqut penerima penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden. Ini menunjukkan kepemimpinan Gus Yaqut di Kementerian Agama diakui dan diapresiasi. Terbukti Kinerja Kementerian Agama mendapat penghargaan dari lembaga publik, termasuk media.” ungkap Kristan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *