Morut – Sulteng, Berantastipikor.co.id – Terima kasih bapak bupati Morut, pembangunan puskesmas pembantu di desa kami sangat menolong warga terpencil yang jauh dari puskesmas atau rumah sakit, untuk mengakses layanan kesehatan yang cepat dan memadai.
Begitu ucap Kepala Desa Po’ona, Kecamatan Lembo Raya, Dionisius Ngongo Moza mengomentari berdirinya dan berfungsinya sarana pelayanan kesehatan Puskesmas Pembantu di desa tersebut sejak beberapa bulan terakhir.
“Lewat layanan kesehatan ini, masyarakat bisa mengecek kesehatsnnya dan mendapatkan penanganan. Masyarakat juga bisa lekas mengetahui kalau ada gangguan kesehatan yang harus dirujuk ke instalasi kesehatan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Saya bicara begini bukan karena saya kepala desa, tapi ini suara masyarakat. Sebelum jalan raya Beteleme-Po’ona teraspal dua bulan lalu, masyarakat Po’ona dan sekitarnya sangat sulit mengakses puskesmas di Beteleme atau Petumbea karena jalan yang rusak, apalagi mau ke Kolonodale yang jaraknya 40 kilometer lebih, katanya menambahkan.
Data Dinas Kesehatan Morut mencatat pada 2022, Pemkab Morut membangun 24 unit pustu di desa-desa terpencil untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Selain itu, Pemkab Morut juga meningkatkan sarana dan fasilitas sejumlah puskesmas rawat inap, dan mefungsikan rumah sakit di Baturube yang selama beberapa tahun tidak operasional.
Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi menegaskan, salah satu aspek yang diperhatikan oleh Pemkab Morut dalam membangun daerah dengan visi Sehat, Cerdas dan Sejahtera (SCS) adalah mempermudah akses masyarakat pada sarana dan fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah daerah.
“Saya berharap, dengan gencarnya pembangunan pustu, puskesmas dan rumah sakit, tidak akan ada lagi warga yang sakit atau perlu pemeriksaan kesehatan, yang tidak bisa mendapat layanan kesehatan karena alasan sulit mengunjungi instalasi layanan yang tersedia,” ujar Delis yang memimpin Morut bersama Wabup H. Djira sejak 30 April 2021 itu.