Malang, Berantastipikor.co.id – Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 2 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Anton Yuliantoro, S.I.P., M.Tr.(Han)., mengunjungi Universitas Brawijaya Malang pada Kamis siang (20/06/2024) untuk membahas kerjasama dalam program ketahanan pangan nasional.
Kunjungan tersebut didampingi oleh para Asisten Kasdivif 2 Kostrad dan Bapak Rudi, tenaga ahli pertanian Divif 2 Kostrad.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, bersama TNI AD telah menjalankan program ketahanan pangan nasional yang merupakan strategi pertahanan negara. Program ini didukung oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., yang dikenal sebagai “Bapak Pangan”. Program ini bertujuan untuk membuka lahan baru dan memanfaatkan lahan tidur guna meningkatkan sektor pertanian.
Universitas Brawijaya, yang dikenal memiliki keunggulan dalam bidang pertanian dan riset, menjadi mitra strategis dalam program ini. Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Anton Yuliantoro, bersama Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., didampingi oleh Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, SH., MH., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya; Agung Sugeng Widodo, ST., MT., Ph.D., Direktur Kerjasama dan Internasionalisasi; serta Dr. Afifuddin Latif Adiredjo, S.P., M.Sc., Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB, duduk bersama untuk berdiskusi mengenai rencana kerjasama ketahanan pangan di wilayah Jawa Timur.
Dalam pertemuan tersebut, Mayjen TNI Anton Yuliantoro menyatakan, Divif 2 Kostrad akan menjadi pilot project dalam upaya ketahanan pangan nasional jika kerjasama ini berhasil. Ia juga menjamin keamanan serta dukungan dari tenaga, kelompok tani, hingga investor. Sementara itu, Kementerian Pertanian akan menyediakan bibit dan pupuk. Rektor UB, Prof. Widodo, menyatakan kesiapan universitas untuk mendukung dengan menyediakan tenaga ahli riset, pembibitan, dan teknologi yang diperlukan demi keberhasilan proyek tersebut.
Selain membahas ketahanan pangan, Universitas Brawijaya dan Divif 2 Kostrad juga mengevaluasi kerjasama sebelumnya yang meliputi pelatihan kepemimpinan, kedisiplinan, dan bela negara untuk mahasiswa baru. Kedua pihak menekankan pentingnya menjauhkan generasi muda dari pengaruh negatif seperti tidak hormat, narkoba, radikalisme, seks bebas, judi online, dan konflik yang disengaja. Pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap saling menghargai, rasa persatuan, jiwa korsa, dan yang terpenting, rasa cinta dan bela tanah air.
Dalam wawancara dengan awak media, Mayjen TNI Anton Yuliantoro menyampaikan harapannya, “Kami berharap tercipta sinergi yang baik antara TNI AD, kementerian terkait, dan Universitas Brawijaya sehingga program ketahanan pangan ini dapat berjalan sesuai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Kami juga ingin memberikan perhatian kepada generasi muda, khususnya mahasiswa baru, agar terhindar dari ancaman radikalisme dan pengaruh negatif lainnya,” pungkasnya.
( Tim/Red )