Jakarta – berantastipikor.co.id_ Biaya hidup makin sulit, Pemprop DKI Jakarta makin pelit membayar gaji sopir Jaklingko. Ini dirasakan oleh para pengemudi angkot yang tergabung dalam armada Jaklingko.
“Bisa jadi bukan Pemprov DKI Jakarta yang belum membayarkan gaji para sopir Jaklingko. Mungkin uang sudah diterima oleh para pemilik kendaraan. Tapi, mungkin uang diputar dulu. Kan lumayan keterlambatan bayar bisa menghasilkan bunga bank, ” kata Iwang, salah seorang Sopir Jaklingko nomor 12 (Tanah Abang- Kebayoran Lama).
Iwang berharap kesejahteraan sopir hendaknya menjadi perhatian utama. Memang sejak diberlakukan sistem penggajian sopir, hidup mereka jauh lebih baik.
“Para sopir tidak perlu memikirkan setoran lagi. Mereka mendapatkan upah setiap tanggal 15 dan tanggal 25 tiap bulannya. Namun, ini sudah sering penggajian terlambat hingga tanggal 1 pada awal bulan, ” Jelas Iwang, dalam perjalanan antara Tanah Abang ke arah Slipi, Sabtu (29/6) siang.
Iwang mengaku hanya sanggup 5 Rit untuk hari ini. Ia tidak ngoyo untuk ambil 7 atau 8 rit saat ini. Badan terasa letih dan perlu diistirahatkan. Istilah “pramudi” seakan lebih keren dari kata “sopir” tidak juga merubah kesejahteraan mereka yang hakiki.
“Harapan saya kesejahteraan sopir atau pramudi tolong diperhatikan. Tidak berhenti pada penyebutan predikat saja. Toh, seragam ini saja saya bayar Rp. 270.000 per dua unit. Artinya, tidak ada yang gratis, maka kami janganlah diperlakukan seperti kuda yang dipacu dan didera, ” Tutup Iwang.
Sampai berita ini tayang pihak media ini belum dapat terhubung dengan pihak Pemprop DKI jakarta terkait atas keterlambatan pembayaran gaji sopir
Redaksi