PT Sals and Sons Cemari Lingkungan, Warga Desa Kayutanyo Resah

banner 728x250

Banggai, Berantastipikor.co.idPT Sals and Sons, perusahaan pengolahan kelapa di Desa Kayutanyo, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, kembali mendapat kritik pedas dari warga setempat. Perusahaan ini dituding membuang limbah produksinya secara sembarangan melalui selokan yang mengarah ke laut, menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius dan bau menyengat yang mengganggu.

Nan, salah satu warga Desa Kayutanyo, menyampaikan keluhannya, “Bau tak sedap yang menyengat yang sangat mengganggu kami, dan pencemaran laut. Air di sekitar sini juga menjadi kotor dan tidak bisa digunakan lagi,” ungkapnya

Keluhan ini mencerminkan kekhawatiran warga akan dampak negatif limbah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Limbah cair yang mengandung zat organik dan bahan kimia mencemari air tanah dan laut, berpotensi merusak ekosistem perairan dan menurunkan kualitas air.

Warga telah berulang kali menyampaikan keluhannya kepada perusahaan, namun tidak ada tanggapan. “Kami sudah bosan mengeluh, namun pihak perusahaan tidak memberikan respons yang memadai. Pemerintah desa juga hanya berjanji akan menegur, namun sampai saat ini limbah masih terus mengalir ke laut melalui saluran pembuangan selokan,” ujar Nan.

Berdasarkan fakta dan temuan oleh awak media, limbah tersebut sengaja dilepaskan ke laut. Warga merasa bahwa perilaku perusahaan ini sangat membandel dan tidak memedulikan dampak lingkungan sekitar.

Kekecewaan warga semakin meningkat karena tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang. “Kami berharap pemerintah Kabupaten Banggai, khususnya dinas terkait, segera mengambil langkah nyata untuk menangani masalah ini. Jika tidak segera ditangani, pencemaran ini akan semakin parah dan dapat merusak lingkungan lebih luas,” tambah Nan.

Dengan terusnya aliran limbah tanpa penanganan, warga Desa Kayutanyo merasa diabaikan dan mempertanyakan kinerja pemerintah dalam melindungi lingkungan dan kesehatan mereka. Warga berharap kasus ini mendapat perhatian nasional untuk segera dicarikan solusi yang konkret dan tegas.

(Lidik/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *