Dugaan Kasus Jual Beli Beras Bansos di Desa Woomparigi Menghebohkan Warga

banner 728x250

 

Berantastipikor.co.id

Morut-Sulteng,Desa Womparigi Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara menjadi sorotan Publik setelah terkuaknya kasus Oknum Aparat Desa menjual belikan Beras Bantuan sosial (Bansos) yang seharusnya ditujukan secara gratis kepada masyarakat.

Aparat Desa Woomparigi, yang seharusnya menjadi pengelola pendistribusian beras bansos kepada masyarakat,justru sebaliknya, ia diduga kedapatan menjual beras bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat setempat dengan harga yang jauh di atas harga normal.ucap sumber yang bisa di percaya.

Lanjut sumber.Dalam aksi penjualan ini,diketahui oleh salah satu aktifis (LSM)Jari Indonesia,setelah di infestigasi Anggota LSM tersebut,terdapat sebanyak 16 sak beras Bansos telah terjual dengan harga mencapai Rp80 ribu. Per saknya,yang pada kenyataannya beras tersebut tidak bisa diperjual belikan, seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak.Sehingga, mendistribusikan bantuan tersebut kepada warga setempat secara cuma-cuma tidak terlaksana sepenuhnya.

Dengan terkuaknya Kasus ini di Desa Womparigi kecamatan Bungku Utara,semakin mencoreng citra pelayanan publik di Desa Woomparigi,dengan terungkapnya dugaan bahwa oknum aparat desa yang terlibat dalam penjualan beras Bansos tersebut adalah Kasie Kesra Desa Woomparigi, yang dikenal dengan nama Nurhayati alias Ece.

Sejumlah ibu-ibu protes atas ulah oknum aparat desa yang menjual beras bantuan.dengan adanya pengakuan dari salah satu warga yang akrab sapaannya Mama Usman,

“Saya beli sama Eceng, harga 80 ribu per sak,”ujar Mama Usman.sesuai ucapannya dividio berdurasi 2 menit,yang diambil oleh salah satu Aktifis LSM Jari Indonesia

Kades Womparigi Sarbini membenarkan kejadian ini,

Tabe,,🙏
Terkait masalah ini sudah dua kali saya saya klarifikasi.
Terkait kaur saya yg melakukan penjualan tanpa saya ketahui tersebut ,sudah mengakui kekeliruan ini.dan sudah mengganti beras yg terjual tersebut dan akan di salurkan kembali .dan kaur saya tersebut sudah mundur diri dari perangkat desa atas permintaan dari pihak yg protes .dan dalam klarifikasi ini juga kami di dampingi dari petugas bansos pada pertemuan hari senin kemarin tanggal 12/3/2024🙏tulis kades

Persoalan yang terjadi di Desa Womparigi Kecamatan Bungku Utara, dijadikan pembelajaran bagi Desa Lain dimorut,agar disetiap Desa harusnya pendamping Desa lebih di maksimal didalam malakukan fungsinya,bukan hanya pendampingan berkaitan dengan anggaran Desa,ini patut di pertanyakan Kinerja Pendamping Desa,apakah sudah maksimal? Yang ditugaskan menjalankan fungsinya.

Camat Bungku Utara,saat dikonfirmasi terkait permasalahan ini,ia mengatakan bahwa nanti sebentar saya klarifikasi ke kadesnya,saya juga kaget begitu membaca tulisan di media,

Iya pak sebentar saya konfirmasi ke kadesnya ya,saya juga kaget membaca rilisan itu,

Redaksi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *