Jakarta, Berantastipikor.co.id – Warga masyarakat Sulawesi Utara yang datang ke Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Jakarta keluhkan kondisi ruang tunggu yang dinilai tidak memadai. Mereka merasa tidak mendapatkan fasilitas yang layak selama menunggu pelayanan.
Maykel Lule, salah satu perwakilan warga Sulawesi Utara yang berada di halaman Kantor Kementerian ATR/BPN, mengungkapkan kekecewaannya terhadap fasilitas yang disediakan.
“Kami merasa seakan bukan tamu yang wajar di Kantor Kementerian ATR/BPN di Jakarta. Kantor sebesar ini seharusnya dapat menyediakan ruangan atau tempat duduk yang layak untuk menunggu, mengingat jarak tempuh kami dari Manado yang cukup jauh,” ujar Lule kepada media ini, Rabu (29/5/24).
Kedatangan warga dari Manado ini bukan tanpa alasan. Mereka mengunjungi Kantor Kementerian ATR/BPN Jakarta untuk meminta keadilan terkait kasus mafia tanah yang terjadi di Sulawesi Utara, khususnya di Manado. Masalah mafia tanah ini telah merugikan banyak pihak dan warga berharap mendapatkan solusi yang adil dari pemerintah pusat.
Maykel Lule dan rekan-rekannya merasa kurang diperhatikan sebagai tamu yang datang dari daerah. “Kami datang dengan niat yang baik, namun fasilitas yang kami temukan tidak sesuai harapan. Hal ini sangat mengecewakan,” tambahnya.
Kekecewaan ini juga diungkapkan Lule melalui akun media sosialnya, dengan harapan ada perhatian lebih dari pihak berwenang untuk meningkatkan pelayanan di ruang tunggu Kantor Kementerian ATR/BPN.
Hingga berita ini diturunkan, awak media ini masih dalam upaya mengkonfirmasi pihak kementrian ATR/BPN terkait keluhan ini.
Redaksi
