Pemerintah Pekon Way Jambu Akan Melestarikan Budaya Malam Pitu Likokh 27 Ramadhan.

banner 728x250

Kecamatan Pesisir Selatan_Berantastipikor.co.id_Pemerintahan pekon Way Jambu (Evan Rosiawan) Kecamatan Pesisir Selatan Kembali melestarikan Budaya Malam Pitu Likokh yaitu tepatnya Malam 27 Ramadhan budaya ini merupakan budaya Lelehur nenek moyang yang sudah hilang,namun mempunyai adat yang Sakral dan mempunyai nilai Filsapah yang penuh makna,Budaya itu disebut dengan “Memalam Pitu Likokh”. Yaitu, kegiatan membakar batok kelapa di halaman 520 rumah, secara serentak pada malam ke-27 Ramadhan. Tahun ini bertepakan pada Sabtu 6 April 2024 pada pukul 21.00 WIB mendatang.

Memalam Pitu Likokh biasanya dimulai pada malam 27 ramadhan sampai malam takbir dikumandangkan. Pada setiap halaman rumah, obor dan susunan tinggi batok kelapa yang sudah dilobangi tengahnya yang biasa disebut memalam sudah tersusun rapi tegak kokoh tertancap di tanah sebagai penyangganya.

Aktifitas mengumpulkan batok kelapa ini sudah di mulai jauh hari sebelumnya, para anak kecil akan berkeliling mencari batok kelapa dari rumah kerumah dan ada juga yang memang sengaja mengumpulkan batok kelapa setelah memasak makanan bersantan.

Dahulu sebelum listrik mengaliri rumah rumah penduduk seperti saat ini, ketika memalam Pitu Likokh tiba, muli-muli akan dengan senang hati memungut bara tempurung kelapa untuk bahan bakar menyetrika baju lebaran, ibu-ibu sibuk membuat aneka bumbu masakan atau kue lebaran, dan tentu saja anak-anak yang bermain dengan riang gembira, mengelilingi nyala api, berkeliling kampung, berlari kesana kemari, bermain dengan riuhnya dan bernyanyi :

Memalam pitu likokh

Takebbekh

Wat sanak telu midokh

Sai dukhi lebon sinttekh

Disampaikan Evan Rosiawan, Selaku Peratin Pekon Way Jambu, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, untuk Ramadhan 1445 Hijriah ini atau Tahun 2024, Pemerintah pekon way jambu bersamamasyarakat Pekon way jambu akan menggelar tradisi Memalam Pitu Likokh, yang pada tahun ini tepat pada Sabtu 6 April 2024 atau malam ke-27 Ramadhan.

” Dalam tradisi ini, setiap Masyarakat di wilayah Pekon Way Jambu, secara serentak untuk bisa membakar batok kelapa yang tersusun meninggi menggunakan kayu sebagai penyangga pada Pukul 21.00 WIB atau setelah sholat tarawih,” Ujar Evan.

Tradisi ini memang sudah dilakukan secara turun temurun sejak dahulu kala oleh masyarakat khususnya yang berada di Pekon-pekon tuha seperti wilayah Kecamatan Lemong, Karyapenggawa, Pesisir Selatan dan bagian wilayah lain. Namun tahun 2024 Pemerintah Pekon Way Jambu bersama intansi lain nya, mengajak kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali untuk bisa serentak ikut melestarikan budaya “Memalam Pitu Likokh,”.

Kegiatan ini diawali dengan membakar batok kelapa di 520 rumah, disetiap halaman rumah warga secara serentak pada malam ke-27 Ramadhan atau pada Sabtu 6 April 2024 pada pukul 21.00 WIB mendatang.

Puncak kegiatan di pusatkan di halaman rumah rumah warga Memalam Pitu likokh.

“Marhaban ya Ramadhan, Bulan puasa penuh berkah. Memalam Pitu likokh, merupakan malam yang sangat bermakna bagi masyarakat kita, cahaya yang menerangi dari batok kelapa, memiliki makna yang indah, dan itu salah satu bentuk syukur kepada sang pencipta. Mari kita jaga dan lestarikan budaya “Memalam Pitu Likokh, dengan bersama-sama menyalakan batok kelapa dan memasang obor disetiap rumah, semoga Allah memberikan ridho dan rahmatnya kepada kita dibulan Ramadhan ini ,”tutur Peratin Evan Rosiawan.

Pewarta : Hendri.D/EDI.M,Lampung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *