Puluhan warga kelurahan Tobat Padangsidimpuan geruduk Kost-kost an disinyalir menjadi tempat Narkoba dan Prostitusi.

banner 728x250

 

Berantastipikor.co.id
Padangsidimpuan,Sumut-Puluhan warga Kelurahan Tobat, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan . menggeruduk rumah kos2san diduga sebagai tempat prostitusi.

sempat terjadi kericuhan namun berakhir aman kondusif.
Tampak di lokasi pihak Kepolisian Polres Padangsidimpuan langsung datang ke lokasi memberikan pengamanan dan memfasilitasi mediasi antara pengelola dengan pihak pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Dalam insiden itu, puluhan  warga  khususnya  para emak-emak warga Kelurahan Tobat bersorak sorai menyebut, agar rumah kos-kosan tersebut ditutup. Selain itu, warga juga meminta agar lurah Tobat dan Kepling 1 segera diganti.

Suasana pun sempat menjadi tegang sampai pagar rumah kost-kosan di pukul oleh warga,Beruntung amukan massa bisa diredam oleh personel Polres PadangSidimpuan dan dibantu oleh personel Satpol PP dan Naposo Nauli Bulung (NNB).

Setelah dilakukan mediasi, perwakilan dari NNB bernama Mustofah menyatakan hasil dari mediasi yang dirundingkan ada 4 point yang harus disepakati.
Adapun ke-4 point tersebut adalah:
1. Kosongkan Rumah Kost-kost an.
2. Jonggi sebagai penjaga kost-kost an tidak diperbolehkan datang.
3. Lurah Tobat dan kepling 1 diganti
4. Pengelola kost, dilarang tinggal di lokasi kos-kosan.

Sebelumnya, pada pukul 16.00 WIB, dimana warga bersama kaum ibu datang serentak ke kost-kost an yang berjumlah sekitar 50 kamar.
Karena geram, kaum ibu pun menghadiahi bogem mentah kepada salah seorang seorang pria bernama Jonggi yang mengaku sebagai penjaga kost-kost an karena nekat menentang warga.

Menurut keterangan masyarakat, bahwa pihaknya sudah berulang kali menyampaikan keberatan kepada pihak kelurahan dan pemilik kost-kost an.
“Sudah lama kami sampaikan, tempat ini berbau mesum dan kami keberatan namun tidak juga mendapat respon. Bahkan ini juga sudah ada perjanjian tetapi tidak juga diindahkan. Ini sudah keterlaluan,” sebut para emak-emak.

Diakhir aksi gruduk kost-kost an tersebut, para-para emak-emak dan warga lainnya membubarkan diri setelah Mustofa yang mewakili NNB menyampaikan aspirasi permintaan masyarakat agar disetujui.
20/2/24
Tantawi Panggabean

Kaperwil Sumut:Rian

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *